- Back to Home »
- Tulisan »
- Masihkah Kita Tidak Mau Bersyukur?
Posted by : Unknown
Senin, 28 Oktober 2013
Allah memberi isi yang ada di langit dan dibumi tidak lain untuk
manusia, memberi tanah untuk ditanami pohon dan buahnya untuk manusia,
memberi air untuk diminum dan memberikan udara secara cuma cuma.
Bagaimana timbal balik kita? Sudahkah kita bersyukur? Kapan?
Setiap hari, jam, menit, hingga detik itulah waktu kita untuk
bersyukur. Lantas, bagaimana dengan kenyataan yang ada? Kita diberi uang
1 juta saja masih ingin 5 juta, setelah datang 5 juta masih ingin yang
lebih. Kalau berbicara nafsu memang tidak akan ada selesainya.
Tahukah anda?
Didalam tubuh kita dari atas kepala sampai paling ujung jempol kaki
terdapat 313 lebih sendi, yang seharusnya kita memberi nya makanan
rohani secara rutin, sebagai rasa syukur kita. Caranya dengan
melaksanakan shalat dhuha 2 rakaat. Dengan suplemen tersebut persedian
merasakan bahwa orang yang memakainya masih punya syukur kepada yang
menciptakanya, Allah SWT.
Itu semua juga kembali kepada diri kita sendiri, contoh satu fungsi
saja, fungsi persendian jemari yang ada pada telapak tangan kita merasa
ringan diajak untuk doa, mengadah setumpuk untuk meminta kepadaNya.
Padahal alam memberi kita pemandangan yang eskotik, hasil tanam yang
bermacam-macam dan beraturanya waktu untuk bergantian. Namun, kita
mengembalikanya dengan kotoran yang hina (kurang baik apa, apa ada
buatan manusia yang bisa seperti ini?)lalu kotoran itu diproses lagi
hingga kembali pada kita sesuatu yang baik lagi. Begitulah siklus
biologis, dan bagaimana dengan siklus kerohanian kita? Masihkah ada cela
didalam hati kita untuk bersyukur?
Jadi jika alam sudah tidak bersahabat dengan kita itu akibat dari ulah manusia itu sendiri.